Rabu, 25 September 2019

M A H A S I S W A


M A H A S I S W A

Hidup mahasiswa! Hidup mahasiswa Indonesia! Hidup rakyat Indonesia!
Sebelumnya, baca kalimat itu sambil semangat ya! Kalau belum semangat, please ulangin. Gimana, merinding kan? Iya, sama seperti apa yang aku rasain pas pertama denger kalimat itu. Aku, seorang mahasiswa baru, iya maba UNY 2019.  Disini aku bakal nulis apa yang aku rasain, yang aku jalani, dan pengalaman aku. So, hope you enjoy with this guys!
Mahasiswa, maha dan siswa. Maha artinya besar, siswa ya siswa. Jadi mahasiswa adalah siswa yang besar, ya tanggung jawabnya, ya kerjaannya, yaaaa biaya kuliahnya, hehe. Dulu, aku berpikir bahwa mahasiswa sama seperti siswa, tugasnya ya belajar, capek, tapi ya enak nggak pakai seragam, nugas, KKN, skripsi, wisuda, lulus, jadi sarjana. Udah, sebatas itu mindset mahasiswa yang aku pahami sangat lama. Bahkan aku berpikir, enak kerja soalnya punya duit, lah mahasiswa mikir mulu, bosen hehe. Tapi Allah memilihkan jalan untuk aku kuliah, jadi yaa Alhamdulillah.
Waktu PKKMB di kampusku, aku ikut semua rangkaian kegiatan tanpa halangan apapun. Jujur aku ngikutin acaranya tapi kok maknanya nggak sampai ke aku gitu looh, so sadL kenapa ya? Ada yang tau? Tugasnya tak kerjain, mulai dari ngehafal mars, hymne UNY, Lagu Darah Juang, sering diputerin lagu totalitas perjuangan, ngedengerin pidato ketua HIMA, BEM yang isinya hampir sama yaitu mahasiswa adalah agent of change, dan jajaran penting lainnya. Semua tak kerjain, sekedar ngerjain, jadi ya loss gitu aja. Sampai akhirnya hatiku bergetar, aku merinding, ((hehe maap lebay)) waktu orasi, tepatnya setiap akhir orasi, siapapun yang orasi selalu menggemakan Hidup mahasiswa! Hidup mahasiswa Indonesia! Hidup rakyat Indonesia! dengan selantang-lantangnya dan kepalan tangan di udara. Aku bertanya-tanya apasih ini? Kok ngena banget. Nahhhh, karena aksi damai #GEJAYANMEMANGGIL kemarin pikiranku mulai kebuka, kebuka banget doong, blak!! Mindsetku salah, sekaligus pertanyaanku terjawab. Kalimat tadi bukan sekedar kalimat guys, maknanya dalem banget bagiku. Ada semangat yang ditransfer lewat kalimat itu. Menurutku mahasiswa keren! Mahasiswa adalah bagian dari rakyat, barisan terpelajar yang mewakili rakyat makanya jargonnya adalah Hidup rakyat Indonesia!, meskipun tidak sah dimata hukum sebagai wakil rakyat namun peran mahasiswa lebih besar daripada mereka yang duduk di Senayan. Mahasiswa adalah agent of change, agen perubahan, pengawas dan pengontrol negara. Aksi damai yang digelar oleh mahasiswa di berbagai daerah kemarin hingga detik ini merupakan wujud nyata kontrol mahasiswa terhadap pemerintah dan upaya penyelamatan rakyat Indonesia. Pokoknya sekeren-kerennya manusia di bumi ini ya mahasiswa, salut! Terimakasih, baru maba sudah dibikin bangga, aku bangga jadi mahasiswa! Sehat terus mahasiswa! Selalu kawal Indonesia!
Jadi mindsetku sekarang berubah, pol. Mahasiswa tugasnya nggak cuma belajar, harus terbuka, harus sadar, harus berpikir maju, mandiri, cerdas, berani dan bertanggung jawab. Sadar bahwa mahasiswa adalah punggawa bangsa, setiap mahasiswa wajib menjaga Indonesia lewat kemampuannya masing-masing. Untuk itu, yuk jadi mahasiswa yang berkompeten di bidangnya, yang sadar akan tugasnya, dan sekali lagi Hidup Mahasiswa!
Ini baru ngupas jargonnya aja, belum lagi lagu lagu kebangsaan para mahasiswa yang penuh makna, lain kali kita sambung ya guys, see you!

Pesan khusus buat yang ngerasa :
Maaf ya kak, aku bukan bikin essay malah curhat hehe.



Minggu, 15 September 2019

Ringkasan Tentang Manusia dan Agama

Ringkasan Tentang Manusia dan Agama

A. Hakikat Manusia
Manusia adalah makhluk yang sangat unik, buktinya banyak kajian yang menjadikan manusia sebagai sasaran studinya, banyak para ahli yang telah meneliti manusia menurut bidangnya masing-masing. Namun sampai saat ini belum dicapai kata sepakat tentang apa itu manusia. Oleh karena itu manusia akan terus menjadi sasaran studi sejak dahulu, hari ini, dan kemudian hari.
Hakikat manusia menurut pandangan Islam adalah perkaitan antara badan dan ruh, atau unsur materi dan unsur nonmateri. Badan manusia berupa materi yang berasal dari tanah kemudian ditiupkan unsur nonmateri berupa ruh di alam ghaib saat manusia berumur empat bulan. Allah swt berfirman dalam Q.S Al-Mu’minun ayat 12-14 yang artinya :
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu lalu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik”. 
Kemudian Nabi Muhammad Saw. mengulas ayat suci tersebut dengan sabda-Nya:
“Sesungguhnya seseorang terkumpul kejadiannya dalam perut ibunya empat puluh hari berupa mani, kemudian berupa segumpal darah selama itu juga, kemudian berubah berupa segumpal daging selama itu juga, kemudian Allah mengutus malaikat yang diperintah mencatat empat kalimat dan diperintah: tulislah amalnya, rezekinya, ajalnya, dan nasib baik atau sial (celaka), kemudian ditiup ruh kepadanya (HR. Bukhari)”.

Al-Qur’an juga memberi beberapa sebutan kepada manusia antara lain :
1.Al-Basyar  
Kata Al-Basyar disebutkan 36 kali dalam Al-Qur’an. Secara etimologi Al-Basyar berarti kulit kepala, wajah atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Manusia disebut sebagai Al-Bayar karena kulitnya tampak jelas ditumbuhi rambut dan berbeda dengan binatang yang ditumbuhi bulu. Al-Basyar juga merujuk pada proses biologis kejadian manusia dari lahir, berkembang biak, hingga meninggal. 
2.Al-Insan  
Kata Al-Insan disebutkan 60 kali dalam Al-Qur’an. Al-insan berasal dari kata al-uns yang berarti jinak, dan tampak. Lawan kata al-insan adalah jin atau jan yang berarti makhluk tidak tampak. Jadi Al-insan merujuk pada hakikat manusia  sebagai totalitas jiwa dan raga yang tampak. Manusia dianggap mampu mengemban amanah Allah dimuka bumi ini.
3.Al-Nas
Kata Al-Nas disebutkan 240 kali dalam Al-Qur’an. Kata Al-Nas merujuk kepada manusia sebagai makhluk sosial. Allah swt berfirman dalam Q.S Al-Hujurat ayat 13 yang artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” Dari surat tersebut dapat diketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang harus saling mengenal dan menjalankan perannya dengan penuh tanggung jawab.
4.Bani Adam
Kata Bani Adam disebutkan 7 kali dalam Al-Qur’an. Kata Bani Adam sendiri berarti keturunaan Adam. Bani Adam lebih merujuk hakikat manusia secara historis dimana nenek moyang manusia adalah Nabi Adam dan Siti Hawa.

B.Martabat Manusia
Manusia diciptakan oleh Allah swt dengan segala kelebihannya. Kelebihan secara biologis seperti dapat berbicara, mendengar, merasa, mencium dan daya gerak. Sedangkan kelebihan psikologis ada 3 yaitu :
1.Akal yang berpusat di kepala
Dengan akal diharapkan manusia dapat terus mengingat Allah swt kemudian selalu taat menjalankan perintah Allah swt.
Daya rasa yang berpusat di dada
2.Rasa ini dapat dipertajam dengan ibadah seperti sholat, puasa dan naik haji. Daya rasa ini merupakan intisari ibadah kita untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
 n3.Dayaafsu yang berpusat di perut
Nafsu ini akan menjadi baik jika manusia dapat mengimbanginya dengan keimanan.
Ketiga kelebihan di atas, yaitu daya pikir yang berpusat di kepala bila dilatih dengan baik akan mempertajam penalaran. Daya rasa di dada bila diasah dengan baik akan mempertajam hati nurani. Daya nafsu di perut bila mendapat bimbingan dari hati nurani melalui keimanan akan menjadi makhluk yang termulia, tetapi bila tidak mendapatkan bimbingan keimanan akan menjadi makhluk terhina di dunia ini.

C.Konsep agama
Agama berasal dari bahasa Sansakerta yaitu a yang berarti “tidak” dan gama yang berarti “kacau” yang artinya “tidak kacau”. Hal ini mengandung pengertian bahwa agama adalah suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak kacau. Dalam bahasa Arab, istilah agama disebut “din”, berarti “ajaran tentang ketaatan absolut (kepada Tuhan, Allah)”, pemahaman ini benar-benar sesuai dengan konsep “Islam”, yang berarti ketundukan penuh kepada Tuhan.

D.Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Selama manusia memiliki perasaan takut dan cemas, selama itu pula manusia 
membutuhkan agama. Kebutuhan manusia akan agama tidak dapat digantikan 
dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga dapat memenuhi 
kebutuhan manusia dalam aspek material.
Alasan alasan yang melatarbelakangi manusia akan kebutuhannya terhadap agama antara lain:
1.Fitrah beragama
Sejak awal penciptaan manusia, Allah swt telah bertanya kepada ruh-ruh yang akan ditiupkan kepada jasmani manusia  “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” kemudian ruh-ruh manusia itu menjawab: ”Benar, kami telah menyaksikan.” Sehingga manusia membawa fitrah ketuhanan sejak lahir, yaitu potensi untuk selalu tunduk dan taat kepada Allah SWT. 
 2.Kemampuan manusia terbatas
Banyak kejadian disekitar manusia yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan agama yang dapat memberikan pemahaman mengenai hal apa saja yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia dan menjadi pedoman hidup manusia.

E.Tanggung  jawab manusia
Manusia sebagai khalifah di muka bumi
Adanya tanggung jawab sebagai khalifah dibarengi dengan kemampuan, dan potensi manusia untuk mengatur, memimpin dan mengelola muka bumi ini. Manusia dibekali akal dan ilmu pengetahuan untuk menjalankan kekhalifahan tersebut.
Manusia sebagai hamba Allah
Tujuan Allah menciptakan manusia di muka bumi ini agar manusia itu beribadah kepada Allah. Yang berarti melaksanakan apa yang diperintah Allah dan menjauji apa-apa yang dilarang-Nya.

Kesimpulan :
Manusia menurut Islam adalah perkaitan antara badan dan ruh, atau unsur materi dan unsur nonmateri. Badan manusia berupa materi yang berasal dari tanah kemudian ditiupkan unsur nonmateri berupa ruh di alam ghaib saat manusia berumur empat bulan.
Didalam Al-Qur’an terdapat 4 kata yang merujuk pada makna manusia, yaitu
Al-basyar yang menjelaskan mengenai sifat biologis manusia.
Al-insān yang menunjuk manusia sebagai totalitas jiwa dan raga yang dapat mengemban amanah dari Allah swt.
Al-nās menunjuk manusia sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya sangat membutuhkan orang lain
Banī ādam menunjuk bahwa manusia berasal dari keturunan Adam.
Manusia memiliki kelebihan daripada makhluk lain, yaitu akal, daya rasa, dan hawa nafsu. Kelebihan tersebut dipergunakan manusia untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai manusia yaitu menjadi khalifa di muka bumi dan menjadi hamba Allah yang taat.
Inti agama adalah  kepercayaan adanya Zat Yang Ghaib dan kepada-Nya manusia bergantung dan  memohon pertolongan. Maka watak/kodrat manusia itu beragama. Kalau manusia tidak beragama berarti ia melawan kodratnya sendiri. Dengan demikian, jelaslah bahwa keberadaan manusia tidak dapat dipisahkan dengan agama.

Pertanyaan
Jelaskan secara singkat keterkaitan antara manusia dan agama!

Sumber :
http://ejournal.stainpamekasan.ac.idindex.phpislamunaarticleview659612

Minggu, 01 September 2019

Ringkasan Artikel Jurnal DEVELOPING CRITICAL THINKING ABILITY THROUGH ARGUMENTATIVE WRITING


DEVELOPING CRITICAL THINKING ABILITY THROUGH ARGUMENTATIVE WRITING

The importance of developing students' critical thinking skills (CT) has made English language teachers as Foreign Languages ​​(EFL) strive to integrate critical thinking skills in supporting them. This research underlines the role of language as a means of thinking, evaluating, and evaluating. Approved research to discuss how critical thinking elements are in the text and examine the development of critical thinking in the text. The results show that the argument is often weak because it is not supported by sufficient reason and evidence. An essay is very likely to contain many arguments. However, the logical relationship between the arguments is not clear in the essay and even many students fail to show the relationship. Students are also weak in terms of refutation skills because they tend to accept claims from other sources without trying to evaluate and question them. This study seeks to link the interconnection between critical thinking (CT) and language. The close correlation between thinking (cognition) and language development has long been recognized by scholars and educators, because through language people know the world and express what they think. This is particularly relevant for argumentative writing in English as a Foreign Language (EFL) context, because to make argumentative writing people need to have higher-order thinking skills and higher levels of foreign language abilities (see Atkinson, 1997; Chamot, 1995; Tarvin & Al-Arishi, 1991). Facioned defines critical thinking as "purposeful assessment, self-regulation that results in interpretation, analysis, evaluation, and inference, as well as explanation of consideration, conceptual, methodological, criterological, or contextual considerations on which that judgment is based" (1990, p. 3). Beyer defines it as the ability to make "sensible judgments" (1995, p. 8). Thus, critical thinkers must be able to assess, evaluate, and question ideas or thoughts based on credible evidence by establishing a logical relationship between statements or data. This ability is very important in developing language competence, especially in building arguments and inferring conclusions from one or several premises. Stapleton (2001, pp. 536-539) proposed six elements of critical thinking in written texts. A. Arguments: claims supported by a reason. In academic writing, arguments are usually the main idea, often called "claims" or "thesis statements". b. Reason: statements used to support claims and generally answer why claims must be trusted. c. Evidence: statement or statement that reinforces the argument. d. Recognition of Opposition and Disclaimer: Oppose opposing points of view or offer alternative interpretations to those stated in claims. e. Conclusion: a statement or set of statements in which the writer establishes what he wants the reader to believe. f. Error: error in reasoning. The outline of the essay writing course that is the setting of the study places CT as an important learning outcome. In doing so, the process of writing several steps is applied on the basis of the more they write, the more they practice, the more they think. Because higher-order thinking skills are increasingly needed to succeed in a knowledge-based society, it is very important to develop CT skills so as to increase students' exposure to the use of English in academic and everyday use and to the world in which they live. This study shows that the integration of aspects of CT in argumentative writing of EFL has helped students develop not only their critical thinking skills but also their English competence. Without adequate training in critical thinking, EFL students may lack confidence in their academic lives and lose the opportunity to climb the ladder in a global workplace that has become more challenging.
Susana Widyastuti
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta
email: susana_widyastuti@uny.ac.id



Senin, 26 Agustus 2019

Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA)



Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA)

Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah satuan perencanaan yang dibuat oleh pemerintah Orde Baru di Indonesia. Awal masa orde baru, Indonesia menerima beban berat dari buruknya perekonomian orde lama. Tahun 1966-1968 merupakan tahun untuk rehabilitasi ekonomi. Pemerintah orde baru berusaha keras untuk menurunkan inflasi dan menstabilkan harga. Dengan dikendalikannya inflasi, stabilitas politik tercapai yang berpengaruh terhadap bantuan luar negeri yang mulai terjamin dengan adanya IGGI. Maka sejak tahun 1969, Indonesia dapat memulai membentuk rancangan pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA).
Tujuan Repelita        :
a.       Meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan seluruh rakyat.
b.      Meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
Prioritas Repelita      :
Prioritas pembangunan adalah bidang ekonomi, terutama pertanian.
Sukses Repelita          :
a.       Sukses Gerakan Wajib Belajar.
b.      Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh.
c.       Sukses keamanan dalam negeri.
d.      Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia.
e.       Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri.
Tahapan Repelita      :
a.       REPELITA I (1969–1974)
·         Mulai berlaku sejak tanggal 1 April 1969.
·         Target pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 5% per tahun
·         Tujuan       :
Memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian.
·         Sasaran      :
1.      Cukup pangan, cukup sandang, perbaikan prasarana terutama untuk menunjang pertanian.
2.      Perluasan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
·         Prioritas     :
Menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian.

b.      REPELITA II (1974–1979)
·         Target pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 7,5% per tahun
·         Tujuan       :
Meningkatkan pembangunan di pulau-pulau selain Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi.
·         Sasaran      :
Sektor pertanian yang merupakan dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri
·         Prioritas     :
Menitikberatkan pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
                                                                                 
c.       REPELITA III (1979–1984)
·         Tujuan       :
Menekankan bidang industri padat karya untuk meningkatkan ekspor.
·         Sasaran      :
Peningkatan industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
·         Prioritas     :
Menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan

d.      REPELITA IV (1984–1989)
·         Merupakan peningkatan dari REPELITA III, meliputi :
a.       Peningkatan usaha-usaha untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat
b.      Mendorong pembagian pendapatan yang lebih adil dan merata
c.       Memperluas kesempatan kerja.
·         Tujuan       :
Menciptakan lapangan kerja baru dan industri.
·         Priotitas     :
Menitikberatkan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesinmesin industri sendiri, baik industri berat maupun industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya.
e.       REPELITA V (1989–1994)
·         Tujuan       :
Menekankan bidang transportasi, komunikasi dan pendidikan.
·         Menitikberatkan pada:
1.      Sektor pertanian untuk menetapkan swasembada pangan dan meningkatkan produk-produk hasil pertanian.
2.      Sektor industri khususnya industri yang menghasilkan untuk ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri, dalam rangka mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian baik dari segi nilai tambah maupun segi penyerapan tenaga kerja.
Kesimpulan    :
Pembangunan ekonomi menurut REPELITA adalah mengacu pada sector pertanian menuju swasembada pangan yang diikuti pertumbuhan industri bertahap.


Daftar pustaka :





ANALISIS KADAR KAFEIN DALAM KOPI “GOOD DAY RASA THE ORIGINAL” KEMASAN SACHET


ANALISIS  KADAR KAFEIN DALAM KOPI 
“GOOD DAY RASA THE ORIGINAL” KEMASAN SACHET


https://gibaskara96.files.wordpress.com/2013/04/homepage.jpg



DISUSUN OLEH :
1.    RITA SETYAWATI (18/XII KAB)
2.    RIYANTI DWI HANAFI (19/XII KAB)



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Di era masa kini, kebanyakan orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, baik urusan pribadi maupun urusan pekerjaan, jika telah manyangkut urusan pekerjaan kebanyakan dari mereka tidak menghiraukan waktu, apalagi dengan tugas-tugas atau pekerjaan yang belum terselesaikan, mereka akan rela tidak tidur sehingga waktu istirahat mereka terganggu dan yang sering dilakukan adalah membawa makanan ringan dan minuman sebagai teman dalam menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai itu, minum kopi adalah salah satu yang banyak diminati selain menghangatkan badan, kopi juga sebagai penghilang rasa kantuk agar lebih giat beraktivitas.
Kopi sering disalahkan karena kandungan utamanya, yaitu kafein. Kafein adalah zat alami yang ditemukan dalam daun, biji, atau buah-buahan, di lebih dari 60 tanaman. Ini termasuk kopi, biji kakao, kacang cola dan daun teh yang digunakan untuk membuat banyak minuman ringan favorit atau minuman seperti kopi, teh, minuman cola, dan berbagai makan seperti cokelat.
Kafein itu sendiri adalah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan mempunyai rasa yang pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafein berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Pada umumnya kafein dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraknya dari biji kopi dan daun teh.
Oleh karena itu agar dapat menambah pengetahuan masyarakat untuk dapat mengisolasi dan menentukan kadar kafein dalam kopi maka diadakan praktikum “ Penentuan kadar kafein dalam kopi “.

  1. Tujuan Penelitian
Mengetahui kadar kafein pada kopi kemasan sachet merk Good Day rasa Original dengan tekhnik ekstraksi pelarut.
  1. Manfaat Penelitian
1.      Untuk menambah wawasan masyarakat tentang kafein pada kopi.
2.      Untuk mensosialisasikan manfaat dan bahaya kafein pada kopi.
3.      Untuk meningkatkan ketrampilan melakukan analisa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

  • Mocacinno
  • Carribean Nut
  • Cappuccino
  • Tiramissu Bliss
  • Funtastic Mocacinno

 
Kopi Good Day, "Good Day" dalam bahasa Indonesia artinya hari yang baik, menurut filsafat kemungkin artinya kopi yang baik untuk mengawali hari dan kopi yang baik untuk menutup hari. Kopi Good Day menyajikan berbagai varian rasa antara lain :
  • The Original
  • Coffeemix
  • Coolin Coffee
  • Chococinno
  • Vanilla Latte
  • Coffee Freeze Mocafrio
Dari semua produk kopi Good Day di atas, kopi Good Day Tiramissu Bliss dan Funtastic Mocacinno disajikan dalam kemasan botol mini praktis sedangkan yang lainnya adalah sachet.
Komposisi kopi Good Day The Original yaitu :
netto: 20g
takaran saji: 150ml pada 80C
komposisi: gula, krimer nabati, kopi instant
Kopi (Coffea sp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini tumbuh tegak,bercabang dan bila dibiarkan akan mencapai tinggi 12m.Proses pengolahan kopi bubuk dibagi atas duatahap yaitu penyangraian dan pengggilingan.Kopi merupakan sumber kafein. Kafein merupakan senyawa alkaloid yang bersifat merangsang.Kafein banyak memiliki manfaat dan telahbanyak digunakan dalam dunia medis. Kafein dapat dibuat dari ekstark kopi, teh dan cokelat. Kafein berfungsi untuk merangsang aktivitas susunan saraf dan meningkatkan kerja jantung, sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun dengan menghambat mekanisme susunan saraf manusia. Rumus kimia untuk kafein yaitu C8H10N4O2, kafein murni berbentuk kristal panjang, berwarna putih, tidak berbau dan rasanya pahit. Didalam biji kopi kafein berfungsi sebagai unsur rasa dan aroma. Kafein murni memiliki berat molekul 194.19 gr, titik leleh 236°C dan titik didih 178°C (Aisyah, 2013).
Kafein adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi, daun teh, dan biji coklat Kafein memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara klinis, seperti menstimulasi susunan syaraf pusat, relaksasi otot polos terutama otot polos bronkus dan stimulasi otot jantung. Berdasarkan efek farmakologis tersebut, kafein ditambahkan dalam jumlah tertentu ke minuman. Efek berlebihan (over dosis) mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan gugup, gelisah, tremor, insomnia, hipertensi, mual dan kejang. Berdasarkan FDA (Food Drug Administration) dosis kafein yang diizinkan 100- 200 mg/hari, sedangkan menurut SNI 01- 7152-2006 batas maksimum kafein dalam makanan dan minuman adalah 150 mg/hari dan 50 mg/sajian. Kafein sebagai stimulan tingkat sedang (mild stimulant) memang seringkali diduga sebagai penyebab kecanduan. Kafein hanya dapat menimbulkan kecanduan jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan rutin. Namun kecanduan kafein berbeda dengan kecanduan obat psikotropika, karena gejalanya akan hilang hanya dalam satu dua hari setelah konsumsi (Kesia, 2013).
Disamping memiliki kandungan yang menguntungkan kopi juga memiliki zat yang dapat membahayakan kesehatan yaitu kandungan kafein dan asam organik yang tinggi.kafein merupakan salah satu derivat xantin yang mempunyai daya kerja sebagai stimlan sistem syaraf pusat, stimulan otot jantung, relaxasiotot polos dan meningkatkan diaresis degnan tingkatan berbeda. Kandngan asam dan kafein yang berlebih pada kopi tersebut dapat berdampak untuk kesehatan. Penggunaan kafein dapat menyeabkan jantung berdebar, ganguan lambung, tangan gemetear, gelisah, ingatan berkurang, dan susah tidur. Tiap jenis kopi memiliki kandungan kafein yang berbeda-beda seperti pada kopi robusta yang mengandung kafein 2,473 % sedangkan kopi arabica mengandung kafein 1,994 % (Kristiyanto, 2013).
Ekstraksi pelarut adalah proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak saling bercampur. Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi cair-cair merupakan metode pemisahan yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzena, karbon tetraklorida atau kloroform.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

  1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam Analisis  Kadar Kafein Dalam Kopi  Kemasan Sachet “Good Day Rasa The Original” adalah eksperimen. Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai suatu pengaruh/perlakuan/tindakan/treatment terhadap suatu  objek tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.

  1. Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai-nilai, udara, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.
Dalam penelitian ini populasi yang kami ambil adalah di Toko Amanda 4 yang beralamat di Surodinanggan, Jambidan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Tersedia beberapa macam merk kopi, antara lain : Nescafe, Kopi Mix, Kopi Kapal Api, White Coffe, dll.
Sedangakan sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel yang dikehendaki peneliti sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakterisitik populasi yang telah dikenal sebelumnya.
Dalam penelitian ini sampel yang kami gunakan adalah Kopi Good Day The Original Kemasan Sachet. Pada toko tersebut, kopi Good Day dengan berbagai macam rasa disusun secara berjajar ke belakang pada sebuah kotak. Kotak tersebut berisi 3 jenis varian rasa yaitu  The Original pada kolom pertama; Coolin Coffee pada kolom kedua; dan Chococinno pada kolom ketiga. Tiap kolom terdiri dari 10 sachet kopi. Kami mengambil 2 sachet sampel kopi pada kolom pertama baris ke 5 dan 6. Kami menganggap bahwa pengambilan kopi tersebut sudah representative.

Sampel representative adalah sampel yang karakteristiknya hamper sama dengan populasi, ini berarti bahwa item –item yang dipilih menjadi sampel serupa dengan item – item yang tidak dijadikan sampel. Dengan kata lain representative berarti mewakili populasi.

  1. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah teknik  cone and quartering. Teknik cone and quartering atau perempatan yaitu membagi sampel menjadi 4 bagian dengan mengambil dua bagian yang bersebrangan. Dalam penelitian ini kami mencampur 2 sachet sampel  kopi kemudian  membentuk kerucut. Setelah itu sampel di pres sehingga sampel menjadi datar dan merata. Lalu membagi sampel menjadi 4 bagian, 2 bagian yang berhadapan dipilih kemudian dibagi 4 lagi sampai didapat berat sampel yang di inginkan.

  1. Analisis Data

Alat dan Bahan
·         Labu alas bulat,
·         Pendingin Liebig
·         Corong pisah 500 mL
·         Cawan penguap         
·         Gelas kimia 500 mL
·         Botol semprot
·         Batang pengaduk
·         Gelas ukur 10 m
·         Erlenmeyer 50 mL
·         Corong kaca
·         Pemanas
·         Pipet ukur 25 mL.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
·         Kopi Good Day the original
·         Aquades
·         Timbal asetat padat
·         Larutan kloroform
·         Kertas saring.
Prosedur Kerja
  1. Ke dalam labu alas bulat dimasukkan 20 g kopi halus dan tambahkan 350 mL aquades. Direfluks campuran tersebut selama 25 menit
  2. Disaring campran panas menggunakan corong Buchner yang dilengkapi labu pengisap
  3. Dilarutkan 3 g timbal asetat dalam 27 mL aquades dan ditambahkan larutan tersebut tetes demi tetes ke dalam filtrat sampai terbentuk endapan kemudian disaring.
  4. Setelah dingin dituang filtrat kedalam corong pisah dan ditambahkan 25 mL kloroform, dikocok campuran tersebut perlahan-lahan selama beberapa menit kemudian dibiarkan sesaat sampai terbentuk dua lapisan.
  5. Dikeluarkan lapisan bawah (kafein yang terlarut dalam kloroform) dan ditampung dalam cawan penguap.
  6. Dibilas sekali lagi corong pisah tersebut dengan 20 mL kloroform dan dikocok, lapisan bawah dikeluarkan dan ditampung pada cawan penguap tadi.
  7. Diuapkan cairan tersebut diatas pemanas sampai kering, lalu disublimasikan kafein kasar pada cawan penguap (pada nyala api yang kecil) dengan ditutupi kertas saring berlubang dan corong kaca yang telah ditimbang.
  8. Ditimbang corong kaca setelah penyublinan sempurna, lalu dihitung kadar kafein di dalam kopi.


Hukum Itu Melindungi, Bukan Menghakimi Indonesia bisa dibilang negara yang sempurna, kenapa? wilayahnya luas, laut seakan tak terbatas. ...