Senin, 26 Agustus 2019

ANALISIS KADAR KAFEIN DALAM KOPI “GOOD DAY RASA THE ORIGINAL” KEMASAN SACHET


ANALISIS  KADAR KAFEIN DALAM KOPI 
“GOOD DAY RASA THE ORIGINAL” KEMASAN SACHET


https://gibaskara96.files.wordpress.com/2013/04/homepage.jpg



DISUSUN OLEH :
1.    RITA SETYAWATI (18/XII KAB)
2.    RIYANTI DWI HANAFI (19/XII KAB)



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Di era masa kini, kebanyakan orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, baik urusan pribadi maupun urusan pekerjaan, jika telah manyangkut urusan pekerjaan kebanyakan dari mereka tidak menghiraukan waktu, apalagi dengan tugas-tugas atau pekerjaan yang belum terselesaikan, mereka akan rela tidak tidur sehingga waktu istirahat mereka terganggu dan yang sering dilakukan adalah membawa makanan ringan dan minuman sebagai teman dalam menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai itu, minum kopi adalah salah satu yang banyak diminati selain menghangatkan badan, kopi juga sebagai penghilang rasa kantuk agar lebih giat beraktivitas.
Kopi sering disalahkan karena kandungan utamanya, yaitu kafein. Kafein adalah zat alami yang ditemukan dalam daun, biji, atau buah-buahan, di lebih dari 60 tanaman. Ini termasuk kopi, biji kakao, kacang cola dan daun teh yang digunakan untuk membuat banyak minuman ringan favorit atau minuman seperti kopi, teh, minuman cola, dan berbagai makan seperti cokelat.
Kafein itu sendiri adalah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan mempunyai rasa yang pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafein berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Pada umumnya kafein dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraknya dari biji kopi dan daun teh.
Oleh karena itu agar dapat menambah pengetahuan masyarakat untuk dapat mengisolasi dan menentukan kadar kafein dalam kopi maka diadakan praktikum “ Penentuan kadar kafein dalam kopi “.

  1. Tujuan Penelitian
Mengetahui kadar kafein pada kopi kemasan sachet merk Good Day rasa Original dengan tekhnik ekstraksi pelarut.
  1. Manfaat Penelitian
1.      Untuk menambah wawasan masyarakat tentang kafein pada kopi.
2.      Untuk mensosialisasikan manfaat dan bahaya kafein pada kopi.
3.      Untuk meningkatkan ketrampilan melakukan analisa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

  • Mocacinno
  • Carribean Nut
  • Cappuccino
  • Tiramissu Bliss
  • Funtastic Mocacinno

 
Kopi Good Day, "Good Day" dalam bahasa Indonesia artinya hari yang baik, menurut filsafat kemungkin artinya kopi yang baik untuk mengawali hari dan kopi yang baik untuk menutup hari. Kopi Good Day menyajikan berbagai varian rasa antara lain :
  • The Original
  • Coffeemix
  • Coolin Coffee
  • Chococinno
  • Vanilla Latte
  • Coffee Freeze Mocafrio
Dari semua produk kopi Good Day di atas, kopi Good Day Tiramissu Bliss dan Funtastic Mocacinno disajikan dalam kemasan botol mini praktis sedangkan yang lainnya adalah sachet.
Komposisi kopi Good Day The Original yaitu :
netto: 20g
takaran saji: 150ml pada 80C
komposisi: gula, krimer nabati, kopi instant
Kopi (Coffea sp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini tumbuh tegak,bercabang dan bila dibiarkan akan mencapai tinggi 12m.Proses pengolahan kopi bubuk dibagi atas duatahap yaitu penyangraian dan pengggilingan.Kopi merupakan sumber kafein. Kafein merupakan senyawa alkaloid yang bersifat merangsang.Kafein banyak memiliki manfaat dan telahbanyak digunakan dalam dunia medis. Kafein dapat dibuat dari ekstark kopi, teh dan cokelat. Kafein berfungsi untuk merangsang aktivitas susunan saraf dan meningkatkan kerja jantung, sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun dengan menghambat mekanisme susunan saraf manusia. Rumus kimia untuk kafein yaitu C8H10N4O2, kafein murni berbentuk kristal panjang, berwarna putih, tidak berbau dan rasanya pahit. Didalam biji kopi kafein berfungsi sebagai unsur rasa dan aroma. Kafein murni memiliki berat molekul 194.19 gr, titik leleh 236°C dan titik didih 178°C (Aisyah, 2013).
Kafein adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi, daun teh, dan biji coklat Kafein memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara klinis, seperti menstimulasi susunan syaraf pusat, relaksasi otot polos terutama otot polos bronkus dan stimulasi otot jantung. Berdasarkan efek farmakologis tersebut, kafein ditambahkan dalam jumlah tertentu ke minuman. Efek berlebihan (over dosis) mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan gugup, gelisah, tremor, insomnia, hipertensi, mual dan kejang. Berdasarkan FDA (Food Drug Administration) dosis kafein yang diizinkan 100- 200 mg/hari, sedangkan menurut SNI 01- 7152-2006 batas maksimum kafein dalam makanan dan minuman adalah 150 mg/hari dan 50 mg/sajian. Kafein sebagai stimulan tingkat sedang (mild stimulant) memang seringkali diduga sebagai penyebab kecanduan. Kafein hanya dapat menimbulkan kecanduan jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan rutin. Namun kecanduan kafein berbeda dengan kecanduan obat psikotropika, karena gejalanya akan hilang hanya dalam satu dua hari setelah konsumsi (Kesia, 2013).
Disamping memiliki kandungan yang menguntungkan kopi juga memiliki zat yang dapat membahayakan kesehatan yaitu kandungan kafein dan asam organik yang tinggi.kafein merupakan salah satu derivat xantin yang mempunyai daya kerja sebagai stimlan sistem syaraf pusat, stimulan otot jantung, relaxasiotot polos dan meningkatkan diaresis degnan tingkatan berbeda. Kandngan asam dan kafein yang berlebih pada kopi tersebut dapat berdampak untuk kesehatan. Penggunaan kafein dapat menyeabkan jantung berdebar, ganguan lambung, tangan gemetear, gelisah, ingatan berkurang, dan susah tidur. Tiap jenis kopi memiliki kandungan kafein yang berbeda-beda seperti pada kopi robusta yang mengandung kafein 2,473 % sedangkan kopi arabica mengandung kafein 1,994 % (Kristiyanto, 2013).
Ekstraksi pelarut adalah proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak saling bercampur. Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi cair-cair merupakan metode pemisahan yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzena, karbon tetraklorida atau kloroform.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

  1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam Analisis  Kadar Kafein Dalam Kopi  Kemasan Sachet “Good Day Rasa The Original” adalah eksperimen. Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai suatu pengaruh/perlakuan/tindakan/treatment terhadap suatu  objek tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.

  1. Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai-nilai, udara, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.
Dalam penelitian ini populasi yang kami ambil adalah di Toko Amanda 4 yang beralamat di Surodinanggan, Jambidan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Tersedia beberapa macam merk kopi, antara lain : Nescafe, Kopi Mix, Kopi Kapal Api, White Coffe, dll.
Sedangakan sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel yang dikehendaki peneliti sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakterisitik populasi yang telah dikenal sebelumnya.
Dalam penelitian ini sampel yang kami gunakan adalah Kopi Good Day The Original Kemasan Sachet. Pada toko tersebut, kopi Good Day dengan berbagai macam rasa disusun secara berjajar ke belakang pada sebuah kotak. Kotak tersebut berisi 3 jenis varian rasa yaitu  The Original pada kolom pertama; Coolin Coffee pada kolom kedua; dan Chococinno pada kolom ketiga. Tiap kolom terdiri dari 10 sachet kopi. Kami mengambil 2 sachet sampel kopi pada kolom pertama baris ke 5 dan 6. Kami menganggap bahwa pengambilan kopi tersebut sudah representative.

Sampel representative adalah sampel yang karakteristiknya hamper sama dengan populasi, ini berarti bahwa item –item yang dipilih menjadi sampel serupa dengan item – item yang tidak dijadikan sampel. Dengan kata lain representative berarti mewakili populasi.

  1. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah teknik  cone and quartering. Teknik cone and quartering atau perempatan yaitu membagi sampel menjadi 4 bagian dengan mengambil dua bagian yang bersebrangan. Dalam penelitian ini kami mencampur 2 sachet sampel  kopi kemudian  membentuk kerucut. Setelah itu sampel di pres sehingga sampel menjadi datar dan merata. Lalu membagi sampel menjadi 4 bagian, 2 bagian yang berhadapan dipilih kemudian dibagi 4 lagi sampai didapat berat sampel yang di inginkan.

  1. Analisis Data

Alat dan Bahan
·         Labu alas bulat,
·         Pendingin Liebig
·         Corong pisah 500 mL
·         Cawan penguap         
·         Gelas kimia 500 mL
·         Botol semprot
·         Batang pengaduk
·         Gelas ukur 10 m
·         Erlenmeyer 50 mL
·         Corong kaca
·         Pemanas
·         Pipet ukur 25 mL.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
·         Kopi Good Day the original
·         Aquades
·         Timbal asetat padat
·         Larutan kloroform
·         Kertas saring.
Prosedur Kerja
  1. Ke dalam labu alas bulat dimasukkan 20 g kopi halus dan tambahkan 350 mL aquades. Direfluks campuran tersebut selama 25 menit
  2. Disaring campran panas menggunakan corong Buchner yang dilengkapi labu pengisap
  3. Dilarutkan 3 g timbal asetat dalam 27 mL aquades dan ditambahkan larutan tersebut tetes demi tetes ke dalam filtrat sampai terbentuk endapan kemudian disaring.
  4. Setelah dingin dituang filtrat kedalam corong pisah dan ditambahkan 25 mL kloroform, dikocok campuran tersebut perlahan-lahan selama beberapa menit kemudian dibiarkan sesaat sampai terbentuk dua lapisan.
  5. Dikeluarkan lapisan bawah (kafein yang terlarut dalam kloroform) dan ditampung dalam cawan penguap.
  6. Dibilas sekali lagi corong pisah tersebut dengan 20 mL kloroform dan dikocok, lapisan bawah dikeluarkan dan ditampung pada cawan penguap tadi.
  7. Diuapkan cairan tersebut diatas pemanas sampai kering, lalu disublimasikan kafein kasar pada cawan penguap (pada nyala api yang kecil) dengan ditutupi kertas saring berlubang dan corong kaca yang telah ditimbang.
  8. Ditimbang corong kaca setelah penyublinan sempurna, lalu dihitung kadar kafein di dalam kopi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hukum Itu Melindungi, Bukan Menghakimi Indonesia bisa dibilang negara yang sempurna, kenapa? wilayahnya luas, laut seakan tak terbatas. ...