Senin, 26 Agustus 2019

Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA)



Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA)

Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah satuan perencanaan yang dibuat oleh pemerintah Orde Baru di Indonesia. Awal masa orde baru, Indonesia menerima beban berat dari buruknya perekonomian orde lama. Tahun 1966-1968 merupakan tahun untuk rehabilitasi ekonomi. Pemerintah orde baru berusaha keras untuk menurunkan inflasi dan menstabilkan harga. Dengan dikendalikannya inflasi, stabilitas politik tercapai yang berpengaruh terhadap bantuan luar negeri yang mulai terjamin dengan adanya IGGI. Maka sejak tahun 1969, Indonesia dapat memulai membentuk rancangan pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA).
Tujuan Repelita        :
a.       Meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan seluruh rakyat.
b.      Meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
Prioritas Repelita      :
Prioritas pembangunan adalah bidang ekonomi, terutama pertanian.
Sukses Repelita          :
a.       Sukses Gerakan Wajib Belajar.
b.      Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh.
c.       Sukses keamanan dalam negeri.
d.      Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia.
e.       Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri.
Tahapan Repelita      :
a.       REPELITA I (1969–1974)
·         Mulai berlaku sejak tanggal 1 April 1969.
·         Target pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 5% per tahun
·         Tujuan       :
Memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian.
·         Sasaran      :
1.      Cukup pangan, cukup sandang, perbaikan prasarana terutama untuk menunjang pertanian.
2.      Perluasan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
·         Prioritas     :
Menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian.

b.      REPELITA II (1974–1979)
·         Target pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 7,5% per tahun
·         Tujuan       :
Meningkatkan pembangunan di pulau-pulau selain Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi.
·         Sasaran      :
Sektor pertanian yang merupakan dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri
·         Prioritas     :
Menitikberatkan pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
                                                                                 
c.       REPELITA III (1979–1984)
·         Tujuan       :
Menekankan bidang industri padat karya untuk meningkatkan ekspor.
·         Sasaran      :
Peningkatan industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
·         Prioritas     :
Menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan

d.      REPELITA IV (1984–1989)
·         Merupakan peningkatan dari REPELITA III, meliputi :
a.       Peningkatan usaha-usaha untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat
b.      Mendorong pembagian pendapatan yang lebih adil dan merata
c.       Memperluas kesempatan kerja.
·         Tujuan       :
Menciptakan lapangan kerja baru dan industri.
·         Priotitas     :
Menitikberatkan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesinmesin industri sendiri, baik industri berat maupun industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya.
e.       REPELITA V (1989–1994)
·         Tujuan       :
Menekankan bidang transportasi, komunikasi dan pendidikan.
·         Menitikberatkan pada:
1.      Sektor pertanian untuk menetapkan swasembada pangan dan meningkatkan produk-produk hasil pertanian.
2.      Sektor industri khususnya industri yang menghasilkan untuk ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri, dalam rangka mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian baik dari segi nilai tambah maupun segi penyerapan tenaga kerja.
Kesimpulan    :
Pembangunan ekonomi menurut REPELITA adalah mengacu pada sector pertanian menuju swasembada pangan yang diikuti pertumbuhan industri bertahap.


Daftar pustaka :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hukum Itu Melindungi, Bukan Menghakimi Indonesia bisa dibilang negara yang sempurna, kenapa? wilayahnya luas, laut seakan tak terbatas. ...