Pemuda Berkarakter Dambaan Indonesia
Apa yang terlintas di benak kita ketika mendengar kata
Indonesia? Tentu saja tidak haya satu jawaban yang dapat menggambarkannya.
Namun, saya akan merangkumnya dalam satu kalimat “Indonesia adalah negara majemuk”.
Negara yang terkenal dengan banyaknya
suku, ras, adat, dan budaya yang menjadi satu nama, yaitu Indonesia. Nasikun, (1995) juga
mengungkapkan bahwa ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk adalah adanya perbedaan-perbedaan
suku-bangsa, agama, adat, dan kedaerahan yang heterogen.
Menurut Hefner (2005), keberagaman itu adalah lokalitas, etnisitas, dan agama. Namun, kemajemukan
masyarakat Indonesia sebenarnya akan menjadi masalah besar bagi negeri ini jika
tidak di sikapi dangan baik dan juga di imbangi dengan rasa nasionalisme dan
rasa keinginan untuk bersatu. Seperti semboyan negara kita “Bhineka Tunggal
Ika”, bahwa meskipun kita berbeda-beda tetapi tetap harus bersatu juga. Oleh karena itu, perlu ditanamkan
karakter cinta tanah air kepada masyarakat Indonesia sejak dini.
Sesuai dengan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila yang
didalamnya terdiri dari nilai keagamaan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah
mufakat, dan keadilan yang saling berkaitan satu sama lain hendaknya dipegang
teguh oleh masyarkat Indonesia. Menurut saya, kunci dari tetap utuhnya
persatuan dan kesatuan Indonesia terletak pada sikap tenggang rasa antar
masyarakatnya. Keberagaman memang indah dan unik, namun akan menjadi bencana
jika tidak dibumbui dengan toleransi. Toleransi yang dimaksud tentunya
toleransi dalam segala bidang. Sesuai pancasila sila ke-1 “Ketuhanan Yang Maha
Esa” diperlukan sikap toleransi dalam kehidupan beragama. Saling menghormati
dan tidak saling mengurusi mengenai kepercayaan orang lain. Karena sejatinya
agama dan kepercayaan adalah urusan hamba dengan pencipta-Nya. Pada sila kedua
pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” mengajarkan kita
untuk menjadi manusia yang sebenarnya, adil dan memiliki adab. Sebagai makhluk
sosial tentu saja kita memerlukan bantuan orang lain, dan perlu membantu orang
lain. Untuk itu sangat diperlukan sikap toleransi, saling mengerti dan membantu
urusan satu sama lain. Sila ketiga pancasila “persatuan indonesia” adalah
puncak dari sikap toleransi. Persatuan Indonesia merupakan persatuan bangsa
dimana seseorang mendiami wilayah Indonesia serta wajib berpartisipasi membela
dan menjunjung tinggi kedaulatan negara (patriotisme), pengakuan terhadap
kebhinneka tunggal ika an dan mengembangkan sifat Cinta dan bangga akan bangsa
dan Negara Indonesia ( jiwa nasionalisme ). Dalam sila ke-4 “Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan” terkandung
nilai – nilai kerakyatan. Musyawarah mengajarkan banyak sekali sikap toleransi
antara lain : menghormati pendapat orang lain, melaksanakan keputusan dengan
sepenuh hati walaupun tidak sesaui dengan keinginan kita, mementingkan
kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi dan golongan. Dan yang
terakhir sila ke-5 yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” dimana
terkandung nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Keadilan dapat diwujudkan
dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, tentunya diperlukan sikap
toleransi untuk menghormati hak hak orang lain. Sikap sikap tersebut harus
terus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika sikap toleransi telah
mengakar kuat dan pancasila menjadi pondasi dalam kehidupan masyarakat maka
akan terwujud Indonesia yang berdaya bukan terperdaya oleh ego masing-masing.
Jika Toleransi dikembangkan, maka persatuan akan tumbuh
kuat. Persatuan yang kuat akan menjadi modal utama untuk membangun Indonesia.
Kunci dari kemajuan suatu bangsa terletak pada sektor perekonomiannya. Pendiri
raksasa e-commerce Alibaba, Jack Ma, menyatakan bahwa kunci kemajuan sebuah
negara berkembang tergantung dari bagaimana cara pemerintah mengembangkan
infrastruktur internet dan usaha kecil menengah. Perekonomian dibangun dari
usaha kecil menengah, usaha rumahan, kemudian industri besar. Menurut Data dari
CIA World Factbook tahun 2019 Indonesia menempati urutan ke empat negara dengan
kepadatan penduduk terbesar didunia yang mencapai 269 juta jiwa. Namun
pertanyaannya, bagaimanakah kualitas SDM yang dimiliki Indonesia? Sudah dapat
dikatakan baik kah dengan melihat kemajuan Indonesia saat ini? Tentu saja
belum. Lalu bagaimana kah SDM yang didambakan oleh bangsa Indonesia? Tentu saja
yang dapat memajukan Indonesia. Di antara banyaknya indikator kemajuan suatu bangsa,
salah satunya adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kunci
keberhasilan suatu bangsa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan melakukan
pembangunan secara berkelanjutan terletak pada kemampuan inovasi yang tidak
terlepas dari kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah modal dasar dalam berinovasi Untuk dapat
mewujudkannya, sebagai pemuda indonesia hendaknya kita menjadi punggawa bangsa
yang berkarakter saintis dan berpikir kritis. Menurut KBBI saintis adalah orang
yang ahli dalam ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan alam. Namun, karakter saintis yang dimaksud
disini adalah seseorang yng memiliki pola pikir sepertir seorang saintis yang
mengacu pada ilmu pengetahuan. Karakter yang kedua adalah kritis. berpikir kritis merupakan sebuah proses aktif dan cara
berpikir secara teratur serta secara sistematis guna memahami informasi yang
secara mendalam, sehingga kemudian membentuk sebuah keyakinan tentang kebenaran
dari informasi yang didapatkan atau pendapat-pendapat yang di sampaikan. Proses
aktif menunjukkan bahwa keinginan dan atau motivasi guna menemukan jawaban
serta mencapai pemahaman (Hendra Surya, 2013:159).
Karakter saintis dan kritis dan pancasilais merupakan
perpaduan karakter yang cocok dan sangat diperlukan untuk kemajuan Indonesia.
Dengan pemuda yang sedemikian rupa diharapkan mampu menghasilkan inovasi karya
disegala bidang pada umumnya dan bidang ekonomi pada khususnya. Tentunya untuk
mewujudkan karakter tersebut diperlukan pendidikan karakter sedini mungkin.
Pendidikan karakter harus menjadi acuan utama dalam sistem pendidikan di
Indonesia demi mencetak generasi emas indonesia pada tahun 2045. Untuk itu mari
ciptakan kerjasama antara semua elemen masyarakat guna mewujudkan indonesia
berdaya.
Daftar
pustaka
Pertiwi, reza (2015, 22 juni). indonesia: bangsa yang majemuk dengan keberagaman yang heterogen. Dikutip
07 agustus 2019 dari http://rezappertiwi-fisip14.web.unair.ac.id/
Dhea, Fina (2019, 23 Juli). Nilai Nilai Pancasila. Dikutip 07 agustus 2019 dari https://rumusrumus.com/nilai-nilai-pancasila/
Wikipedia (2019, 10 juli) Daftar negara menurut jumlah penduduk. Dikutip 07 agustus 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_jumlah_penduduk
Biohybridlab (2016, 01 agustus) Menjadi Saintis dan Membangun Bangsa. Dikutip
07 agutus 2019 dari https://biohybridlab.wordpress.com/2016/08/01/menjadi-saintis-dan-membangun-bangsa/
Satria, Ase (2016, agustus) Pengertian
Berpikir Kritis Menurut Para Ahli / Pakar. Dikutip o7 agustus 2019 dari https://www.materibelajar.id/2016/08/pengertian-berpikir-kritis-menurut-para.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar